Tuesday, 19 October 2010

Pemahaman Islam, Iman, dan Ihsan

Umar bin Khathab ra berkata,

"Suatu ketika kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah shallallah 'alayhi wa sallam tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan dan tak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lulut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, 'Hai Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam' Rasulullah menjawab, 'Islam adalah engkau bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika Engkau mampu melakukannya'. Lelaki itu berkata, 'Engkau benar'. Maka kamipun heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku tentang Iman'. Nabi menjawab, 'Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk'. Ia berkata, 'Engkau benar'.

Dia bertanya lagi,'Beritahukan kepadaku tentang Ihsan', Nabi menjawab, 'Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu'.

Lelaki itu berkata lagi, 'Beritahukan kepadaku kapan terjadinya Kiamat', Nabi menjawab, 'Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang bertanya'. Diapun bertanya lagi, 'beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!', Nabi menjawab, 'Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau telah melihat orang yang bertelanjang kaki tanpa memakai baju (miskin papa) serta penggembala kambing telah saling berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi'.

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Akupun terdiam sehingga Nabi bertanya kepadaku, 'Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?' Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui'. Beliau bersabda, 'Ia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.' (H.R. Muslim)

Segala kebenaran datang dari Allah, dan kesalahan ada pada saya sendiri dan dari syaithan. Allah a'lam.

Tuesday, 12 October 2010

Pahala Pekerjaan Ditentukan Niatnya

Hadis ke 1, artinya:

Amirul Mukminin Abi Hafsh Umar bin Khattab ra berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallah 'alayhi wa sallam bersabda,

" Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai dengan niat dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang berhijrah hanya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan."

(Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits: Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy An-Naisaburi, di dalam kedua kitab tershahih di antara semua kitab hadits).


Segala kebenaran datang dari Allah, dan kesalahan ada pada saya sendiri dan dari syaithan. Allah a'lam.

Wednesday, 3 March 2010

Kejujuran

# Kejujuran adalah hal yang besar yang harus dijadikan prinsip. Dengan kejujuran, kita bisa mewujudkan istiqamah.

# Rasulullah mendiamkan orang yang berbohong sebagai pelajaran kepadanya. Beliau tidak menegur, tidak menjawab salamnya sampai dia bertaubat.

# Kejujuran merupakan pintu kejahatan. Semua kejahatan itu diawali dengan kebohongan apapun bentuknya. Kebohongan jika terus ditutupi akan meluas pada kebohongan yang lain.

# Rasulullah pernah ditanya:
- Apakah mungkin seorang muslim berzina? Rasulullah menjawab "Ya, mungkin"
- Apakah mungkin seorang muslim meminum minuman keras? Rasulullah menjawab "Ya, mungkin"
- Apakah mungkin seorang muslim berbohong? Rasulullah menjawab "Tidak mungkin"

Ini berarti kebohongan itu lebih besar dosanya dari zina dan minuman keras dan bila dia mengaku sebagai seorang muslim, dia pasti tidak akan berbohong.

# Macam-macam kejujuran:

1. Jujur pada perkataan dan ucapannya
- tidaklah seorang muslim berbicara melainkan dengan kejujuran
- umumnya kejujuran itu identik dengan kejujuran lisan
- asal hukum seorang muslim itu harus jujur dalam keadaan apapun kecuali dalam hal yang diperbolehkan yaitu:
1. Dalam rangka mendamaikan hubungan suami istri
2. Dalam rangka mendamaikan 2 orang yang bertikai
3. Untuk menyelamatkan nyawa seorang muslim misalnya dalam peperangan
semua itu dipebolehkan untuk bertauriyah.

# Tauriyah adalah mengucapkan kata-kata ambigu yang mempunyai beberapa makna. Mungkin makna yang ditangkap oleh orang lain akan berbeda seperti makna yang kita maksudkan. Makna yang ditangkap oleh pendengar adalah makna yang terdekat sedangkan yang kita maksudkan adalah makna yang terjauh.

Rasulullah dan Umar pernah bertawriyah. Tapi Tawriyah ini tidak dilakukan keseringan, hanya dilakukan pada saat keadaan darurat saja, karena jika keseringan tauriyah akan menjadikan kita munafik.

2. Kejujuran dalam perbuatan
Jujur dalam perbuatan ini jujur dalam mentaati semua yang Allah perintahkan, semua perbuatan kita harus dilakukan karena Allah
- kita mentaati manusia karena Allah
- kita tidak mentaati manusia juga karena Allah
- kita berolahraga karena Allah
- kita belajar karena Allah
- kita melakukan segala macam perbuatan itu karena Allah sehingga dengan begitu kita bisa ihlas. Kenapa juga mesti karena Allah?, karena nanti kalau ada perbuatan atau perintah yang menyimpang dari perintah Allah, TIDAK akan kita lakukan, meskipun itu perintah orang tua kita sendiri atau perintah atasan kita. Itu berarti kita jujur dalam perbuatan kita dalam mentaati semua perintah Allah. Kita harus punya tekad untuk melakukan kejujuran ini (berjanji pada diri sendiri).

3. Kejujuran Amal
Kejujuran ini melahirkan sifat tulus (lahir dan batinnya sama). Orang yang tidak bisa menyelaraskan lahir batinnya (hati dan akhlaknya), maka dia adalah orang munafik.

# Kejujuran pada kedudukan-kedudukan penting dalam agama, terutama yang berkaitan dengan hati seperti cinta, zuhud, sabar, harap dll.


Segala kebenaran datang dari Allah, dan kesalahan ada pada saya sendiri dan dari syaithan. Allah a'lam.

Tuesday, 2 March 2010

Harta

# Ada 3 hal ketika orang meninggal, 2 hal ditinggalkan dan 1 hal akan ikut:
1. Keluarga (ditinggalkan)
2. Harta (ditinggalkan)
3. Amal (akan ikut)

# Harta itu hanya ada 3 hal:
Harta yang kita makan, suatu saat akan menjadi kotoran
Harta yang kita pakai, suatu saat akan menjadi rusak
Harta yang kita shadaqahkan, akan menjadi amal jariyah kita di akhirat nanti

# Orang yang dicintai Allah adalah:
- Orang miskin yang sabar dan
- orang kaya yang bersyukur

# Apabila ada 2 serigala yang sedang sangat kelaparan, kemudian diberikan 1 kambing, maka berebutnya 2 hewan buas itu lebih buas orang yang rakus harta. Masya Allah... Na'udzubillah mindzalik.

# Harta itu datangnya seperti air, perginya seperti angin

# Orang yang mengejar harta bagaikan berenang di danau buaya, orang yang menikmati harta bagaikan meminum air garam (tidak pernah puas)


# kenikmatan itu ada 3:
1. Kenikmatan yang ada dan kita rasakan
2. kenikmatan yang kita tunggu-tunggu kehadirannya
3. kenikmatan yang sudah ada tapi tidak kita rasakan

# Ada 2 hal yang dibenci manusia padahal kedua-duanya baik yaitu:
1. Benci kematian : padahal kematian itu baik karena bisa menghentikan dia dari fitnah dunia
2. Benci kemiskinan : padahal kemiskinan itu baik karena bisa meringankan hisab di akhirat nanti.


Segala kebenaran datang dari Allah, dan kesalahan ada pada saya sendiri dan dari syaithan. Allah a'lam.