Wednesday, 30 September 2009

Sahabat

# Sahabat adalah mereka yang hidup di zaman Rasulullah, bertemu dengan beliau walaupun sebentar dan meninggal dalam keadaan muslim. Meninggal dalam keadaan muslim, artinya walaupun dia hidup di zaman Rasulullah, hidup bersama Rasulullah tapi dia tidak muslim (seperti Abu Jahal, Abu Lahab dll) maka mereka semua tidak dikatakan sebagai sahabat.

# Imam Abu 'Amr al-'Auza'i berkata "Pegang teguhlah atsar para ulama salaf (ulama terdahulu) meskipun engkau ditolak oleh manusia dan berhati-hatilah engkau dari pendapat orang meskipun mereka menghiasinya dengan ucapan yang indah.

# Barangsiapa yang membicarakan agama secara sembunyi-sembunyi (tidak secara umum agar semua orang tau), maka ketahuilah di sana ada kesesatan. Jadi kalau kita beragama atau menuntut ilmu itu ditujukan agar semua muslim tau, tidak hanya kelompoknya sendiri saja.

# Berkata Umar bin Abdul Aziz "berhentilah di mana Rasulullah dan para sahabat berhenti, karena dengan ilmu mereka berhenti, dan dengan pandangan yang tajam mereka menahan diri. Sungguh merekalah orang yang paling bisa membuka tabirnya dan merekalah orang yang paling berhak mendapatkan keutamaan. Jika kalian berkata, 'Hal ini terjadi setelah mereka.' Maka tidaklah ada yang membuat sesuatu yang baru setelah mereka kecuali orang yang menyelisihi petunjuk mereka dan benci terhadap sunnah mereka. Para Sahabat telah berbicara sesuatu yang mencukupi, maka orang yang berbuat lebih dari mereka adalah orang yang memberatkan dirinya, sedangkan orang yang berbuat kurang dari mereka adalah orang yang ceroboh. sebagian orang yang ceroboh dari mereka kemudian menjadi orang yang kurang ajar dan jauh dari kebenaran. Sebagian lagi ada yang berbuat lebih dari mereka, maka jadilah ia orang yang melampaui batas. Sedangkan orang yang berada pada posisi pertengahan akan berada pada jalan petunjuk yang lurus.

Tuesday, 29 September 2009

Nikmat

# Cara mensyukuri nikmat Allah:
1. Mengakui dalam hati bahwa nikmat itu datangnya dari Allah
2. Menggunakan lisan untuk memuji Allah (bersyukur atas nikmat Allah)
3. Jika nikmat itu melalui perantaraan orang lain, maka kita harus berterima kasih dan medoakan orang tersebut
4. menggunakan nikmat Allah dengan sebaik-baiknya.

# 2 macam nikmat yang kebanyakan manusia rugi (kalau tidak benar-benar di manfaatkan)
1. Nikmat sehat badan
2. Nikmat waktu luang

# Karakteristik waktu:
1. Cepat berlalu
2. Tidak bisa diulang lagi
3. Merupakan nikmat Allah yang paling berharga yang sedang dinikmati manusia

# Allah akan menerima taubat seorang hamba sebelum nafasnya sampai ke tenggorokan. Dari hadis ini bisa diketahui bahwa ruh itu akan dicabut melalui ke arah mulut lewat tenggorokan, sedangkan mata akan mengikuti gerakan jalannya ruh. Makannya orang yang meninggal itu matanya akan terbelalak ke atas karena mengikuti jalannya ruh yang dicabut.

# 4 Doa yang diutamakan untuk dimintakan pada Allah:
1. Mohon perlindungan dari api neraka jahannam
2. Mohon perlindungan dari siksa kubur
3. Mohon perlindungan dari fitnah kehidupan dunia
4. Mohon perlindungan dari fitnah dajjal

Monday, 28 September 2009

Mengapa Allah Menakdirkan Keburukan?

(Pertanyaan): Jika seseorang berkata: mengapa Allah menakdirkan keburukan?

(Jawaban): Pertama, agar kebaikan dapat dikenal
Kedua, supaya manusia menyandarkan diri kepada Allah
Ketiga, supaya manusia bertaubat kepada-Nya (setelah ia berbuat dosa).

Betapa banyaknya manusia yang terdorong untuk membaca dzikir-dzikir siang dan malam dikarenakan ia takut dari keburukan makhluk yang akan menimpa kepadanya. Maka Anda dapatkan orang seperti ini senantiasa rajin membaca wirid supaya ia selamat dari gangguan-gangguan. Maka keburukan yang ada pada makhluk ini memiliki hikmah bagi terdorongnya seseorang untuk senantiasa berdzikir dan membaca wirid dan semisalnya, dan ini tentunya merupakan suatu kebaikan.

Kita misalkan lagi dengan contoh lain. Seseorang memiliki anak yang sangat ia sayangi. Si anak kebetulan tertimpa sakit sehingga harus diobati dengan cara dibakar dengan besi panas. Tentunya hal ini akan menyakitkan anaknya. Namun karena ia berfikir ada kemaslahatan yang besar, maka dengan cara ini ia rela melakukannya. Padahal pengobatan dengan menggunakan besi panas sendiri adalah sesuatu yang buruk dan menyakitkan, namun tetap dilakukan karena berakibat kebaikan untuk anak yang ia sayangi.

Diambil dari Syarah Hadis Ar-ba'in, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin, hal 127.

Sunday, 27 September 2009

Dalil-dalil Tentang Sabar

"Ya, (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (Ali Imran: 125-126).

"Dan jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu." (Ali Imran:120)

"Dan jika kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan mereka meyakini ayat-ayat kami." (As-Sajdah:24)

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az-Zumar:10)

"Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar." (Ali Imran:146)

"Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Anfal:46)

"Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya." (Al-Furqan:75)

"Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang." (Al-Mukminun:111)

"Sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), 'Salamun 'alaykum bima shabartum' (semoga keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu." (Ar-Ra'd:23-24)

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang shaleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepada Rabbnya." (Al-Ankabut:58-59)

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung." (Ali Imran:200).

"Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka." (Al-Qashash:54)

"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (Asy-Syura:43)

"Dan orang-orang yang sabar karena mengharapkan wajah Rabbnya." (Ar-Ra'd:22)

" Bahwasanya orang-orang dari kalangan Anshar meminta (harta) kepada Rasulullah. Beliau pun memberikan kepada mereka. Kemudian mereka meminta lagi, beliaupun memberikan kepada mereka. Kemudian mereka minta lagi, maka beliaupun memberikan kepada mereka. Kemudian mereka meminta lagi, maka beliaupun memberikannya, sampai habis harta yang ada di sisinya. Beliau bersabda, "Harta apapun yang ada di sisiku, maka saya tidak akan menyimpannya dari kalian. Barangsiapa yang bersifat menahan diri, niscaya Allah akan mencukupkannya, dan barangsiapa yang merasa cukup, niscaya Allah akan mengkayakannya, dan barangsiapa yang berusaha sabar, niscaya Allah memberikan kesabaran kepadanya. Tidak ada seorangpun yang diberikan pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada sabar. (Diriwayatkan pula oleh Muslim 1053, Abu Daud 1644, at Tirmidzi 2025, an-Nasa'i 5/95...)

Saturday, 26 September 2009

Adzan Menolak Syaithan

Imam Al-Bukhari Rahimahullah berkata (hadis no. 608), " Abdullah bin Yusuf menceritakan kepada kami, (ia berkata) 'Malik mengabarkan kepada kami, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda "Apabila dipanggil untuk shalat (dengan adzan), maka syaithan berpaling, sedangkan dia memiliki (suara) kentut sehingga ia tidak mendengar adzan. Apabila panggilan (adzan) selesai, maka ia datang lagi untuk menghadap, sehingga apabila telah diiqamah untuk (melaksanakan shalat), ia pun kembali berpaling. Apabila telah selesai iqamah maka ia menghadap sehingga menciptakan bahaya antara seseorang dengan dirinya, ia berkata, ' Ingatlah ini dan itu', yang mana sebelumnya dia tidak mengingatnya sehingga seseorang tidak mengetahui berapa rakaat ia shalat'".

Dalam riwayat muslim, "syaithan apabila dipanggil untuk shalat, maka dia berpaling, dan dia mempunyai kentut."

Friday, 25 September 2009

Manusia

# Semua manusia dari perut ibunya, kecuali adam dan Hawa, 'Isa dari perut ibunya tanpa ayah.

# Tahapan Manusia:
1. Nuthfah --> 40 hari pertama (berupa air mani)
2. 'Alaqah --> 40 hari kedua (berupa segumpal darah)
3. Muthghah --> 40 hari ketiga (berupa segumpal daging)
4. Kemudian Allah menyuruh malaikat untuk meniupkan ruh pada 4 bulan ke segumpal daging tersebut dan ditetapkan 4 hal:
1. Rizkinya
2. Ajalnya
3. Amalnya
4. Celaka/Bahagia

Jadi, sebelum 120 hari belum ada ruh yang ditiupkan ke bayi dan jika ada gerakan bayi, berarti bukan karena gerakan ruh bayi. Hukum ini berkaitan dengan hukum membunuh bayi dalam kandungan (menggugurkan bayi dalam kandungan) dalam tahap mana termasuk dalam kategori menghilangkan nyawa seseorang dan dalam tahap mana dibolehkan hal tersebut jika terdapat sesuatu yang membahayakan. Allah a'lam.

# Ari-ari atau tali pusar setelah melahirkan sebaiknya dikubur (bukan harus dikubur), karena agar tidak mengganggu orang lain. Tidak ada syariat dalam hal ini dan tidak ada aturan khusus harus dikubur, dikubur harus dibelakang rumah, harus ditanami pohon khusus dan aturan-aturan khusus lainnya itu tidak ada, jadi sebaiknya dikubur itu agar tidak mengganggu orang lain.

# Aqiqah disyariatkan pada hari ketujuh.
2 kambing untuk laki-laki dan
1 kambing untuk perempuan

# Aqiqah intinya mengalirkan darah kambing, jadi aqiqah itu harus menggunakan kambing dan intinya mengalirkan darah kambing di hari ketujuh.

# Syarat kambing Aqiqah = syarat Qurban

# Kapan makannya (makan daging Aqiqah)? Terserah, tidak ada ketentuannya
kapan dibagikan daging Aqiqah? terserah, tidak ada ketentuan juga.

Thursday, 24 September 2009

Orang yang Beriman Bagaikan Satu Tubuh

Imam al-Bukhari berkata (hadits 6011), "Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami. Ia berkata, 'Saya mendengar an-Nu'man bin Basyir berkata, "Rasulullah bersabda, "Engkau melihat orang-orang beriman dalam hal saling mengasihi, saling mencintai, dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh, apabila dia mengeluhkan satu anggota tubuh, seluruh tubuhnya ikut bergadang dan demam (panas)."

Di dalam riwayat Muslim:
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling mengasihi, saling mencintai dan saling menyayangi...' - Al-Hadits.

Dan di dalam riwayat muslim yang lain,
"Orang-orang yang beriman dalam saling mengasihi, saling mencitai, dan saling menyayangi...' - Al-Hadits.

Dan dalam riwayat muslim lainnya,
"Orang-orang yang beriman bagaikan seorang laki-laki, apabila kepalanya sakit, seluruh tubuhnya ikut panas dan tidak bisa tidur."


Dan dalam riwayat muslim yang lainnya,
" Jika matanya sakit, semuanya manjadi sakit. Jika kepalanya sakit, semuanya menjadi sakit." (Shahih)

Wednesday, 23 September 2009

Malaikat

# Penghulu/Ketua malaikat adalah Jibril.

# Malaikat Pencabut nyawa adalah "malaikal Maut", bukan malaikat Izrail, karena Allah dan Rasul-Nya tidak pernah mengatakan adanya malaikat Izrail, dengan kata lain tidak ada dalil yang menunjukkan adanya nama malaikat Izrail sebagai nama malaikat pencabut nyawa.

# Ketika ada Malaikal Maut yang ingin mencabut nyawa nabi Musa dan masuk ke rumah nabi Musa tanpa izin, nabi Musa menampar malaikat maut sampai matanya lepas. Kemudian Malaikat maut menghadap Allah dan mengatakan "ya Allah, Engkau mengutusku kepada orang yang tidak berkehendak untuk mati" dan cerita seterusnya sampai akhir.
Dari cerita di hadis itu, ini menggambarkan bahwa adanya pilihan mati untuk para nabi.

# Para nabi dan Rasul dikuburkan di tempat di mana mereka meninggal.

Sunday, 20 September 2009

Agama Adalah Nasehat

"Dari Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari, bahwa Nabi bersabda: "Agama adalah Nasihat." Kami bertanya:"Untuk siapa?" Beliau besabda: " Untuk (hamba dalam rangka beriman kepada:) Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya (dalam rangka menasehati) pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin secara umum. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari hadis tersebut :

# Pentingnya suatu nasehat dalam hal-hal yang disebutkan dalam hadis. Hal ini ditunjukkan oleh Nabi yang menjadikannya sebagai (penopang) agama.

# Indahnya metode pendidikan yang diajarkan Rasulullah, dimana beliau menyebutkan sesuatu secara global kemudian menjelaskannya secara rinci, yaitu sabdanya: "Agama itu Nasehat" [kemudian beliau menjelaskannya rinciannya].

# Semangat para sahabat untuk mendapatkan ilmu (dengan bertanya "Untuk siapa?")

# Memulai dari yang terpenting kemudian yang penting, karena dalam hadis ini Nabi memulai nasihat kepada (hamba dalam rangka beriman kepada) Allah, kemudian Kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin dan kepada kaum muslimin secara umum.

# Setiap Kondisi Memiliki Cara Tersendiri
Dan ketahuilah bahwa cara bicara kepada salah seorang kaum muslimin tidak sama dengan tidak sama dengan cara bicara kepada para pemimpin, begitu pula ketika berhadapan dengan pemberontak jangan disamakan dengan orang bodoh. Setiap kondisi memilki cara tersendiri, nasihatilah kaum muslimin secara umum dengan semampumu.

Saturday, 19 September 2009

Dua Golongan Kaum Muslimin

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan ta'atilah Rasul(Nya), dan ulil amri diantara kamu (QS. An-Nisa:59)

Pemimpin kaum muslimin terdiri dari 2 golongan manusia:

Pertama: Para ulama. Yang dimaksud di sini ulama Rabbani, yaitu para ulama yang mewarisi dari Nabi berupa ilmu {agama yang banyak}, giat beribadah, akhlak mulia dan dakwah di jalan Allah (dengan ilmunya). Merekalah pemimpin yang sebenarnya, karena merekalah yang langsung menghadapi (masalah) umumnya manusia sekaligus para pemimpin, menjelaskan syari'at Allah dan mendakwahkannya.

Kedua: Para umara' (pemimpin di pemerintahan), yaitu mereka yang merealisasikan syari'at Allah. Sehingga kita bisa simpulkan tentang dua golongan ini: Ulama menjelaskan, dan pemerintah melaksanakan. Wajib bagi pemerintah menjalankan syari'at Allah dalam diri mereka dan seluruh hamba Allah.

Friday, 18 September 2009

Kaidah Sebab

Suatu sebab apabila dijadikan sebagai patokan hukum, maka hukum itu diputuskan berdasarkan sebab tersebut. Oleh karena itu, para ulama, berdasarkan kaidah ini menyimpulkan banyak persoalan agama:

* Apabila 2 orang laki-laki menyaksikan seseorang berbuat sesuatu yang pantas ditegakkan hukuman mati kepadanya, seperti (pembunuhan, murtad, atau pemberontakan). Kemudian hakim memutuskannya, kemudian 2 saksi ini mencabut persaksiannya dan berkata: "kamilah sebenarnya yang membunuhnya." Maka kedua saksi inipun harus dihukum mati, sebab keputusan hukum berdasarkan persaksian mereka dan merekalah sebabnya. Namun apabila pelaku dan yang memerintahkan kejahatan itu keduanya ada di pengadilan, maka yang menanggung hukuman adalah si pelaku, kecuali bila dibenarkan udzurnya si pelaku dan hal ini si penyebablah yang menangggung.

Contohnya seseorang (si A) menggali lubang di jalanan, kemudian ada orang lain yang berhenti di dekatnya, maka datang orang ketiga dan mendorongnya hingga jatuh menimpa si A dan si A mati, maka penanggung adalah yang mendorong, sebab dia-lah pelakunya.

Contoh lain: si A melemparkan si B ke kandang singa, kemudian singa memakannya, pelaku di sini adalah singa dan si penyebab adalah si A, maka tanggungan tentunya kepada si A, sebab tidak mungkin dilimpahkan kepada singa (adanya udzur).

(Diambil dari syarah Hadits Arba'in oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin hal. 132-133)

Wednesday, 16 September 2009

Golongan Yang Terpilih

3 Golongan orang yang terpilih yang Allah telah memilihnya untuk masuk ke dalam agamanya:
1. Dzaalimun Linafsik: Orang-orang yang menganiaya diri/berbuat dosa, meninggalkan yang Allah wajibkan dan mengerjakan yang Allah haramkan.

2. Muhtasib: mereka yang lebih banyak kebaikan dari pada kejahatan. Mereka sebatas mengerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram.

3. Saabiqum Bil Khairat, Bi idznillah: mereka yang mengerjakan yang wajib dan mengerjakan yang diperintahkan.

Dalil: Kemudian Engkau wariskan kitab-kitab kepada orang-orang yang terpilih, mereka telah selamat dari kekufuran dan mereka tidak keluar dari keluarga kaum muslimin.

Ini semua membuktikan bahwa umat islam itu ada yang mempunyai sifat:
- Dzalim
- Fasiq
- sebagian mereka melakukan dosa
dan semua muanya itu tidak menjadikan mereka keluar dari islam. Jadi walaupun tidak berpuasa Ramadhan, mereka tetap muslim dan tidak keluar dari islam tapi mereka berdosa besar.

# Orang yang beriman semuanya berdosa hanya dosanya itu ada yang kecil ada yang besar dan semua itu tidak menjadikan mereka keluar dari islam.

# Sehingga Ahlussunnah berpemahaman tidak mudah mengkafirkan orang lain (mengatakan orang lain kafir/mengkafirkan orang) walaupun mereka mengerjakan dosa sedemikian besarnya kecuali dia telah nyata keluar dari islam.

# Khawarij berpemahaman lain (mudah mengkafirkan kaum muslimin) sehingga mereka banyak membunuh kaum muslimin dengan bom bom bunuh dirinya yang banyak memakan korban termasuk umat islam sendiri yang menjadi korban dan semua itu mereka membenarkan karena faham mudah mengkafirkan orang lain.

# Memfonis khawarij dan aliran-aliran sesat lainnya boleh. Kalau dia menjalani kesesatan kita boleh memfonis aliran itu sesat tetapi kita tidak boleh langsung memfonis mereka itu kafir karena harus dilihat dari banyak kemungkinan:
- Mungkin dia belum tau kalau ajaran itu sesat
- mungkin hanya sekedar ikut-ikutan
- mungkin dia ikut aliran itu tapi banyak keragu-raguan atau kebimbangan
- kalaupun dia benar-benar mengetahui itu sesat, tetap kita tidak boleh memfonis kafir karena vonis memvonis itu bukan hak kita dan harus dilakukan oleh ahli ilmu (para ulama).

# 2 Perbuatan yang bila dilakukan maka dia kufur:
1. Meratap
2. Menghina keturunan
Tapi apakah dengan kita melakukan salah satu dari 2 perbuatan itu kita akan otomatis menjadi kufur?
Jawab: Kita tidak boleh mengklaim kufur kepada seseorang yang melakukan perbuatan itu karena banyak sekali lafad kufur dan harus didudukkan sesuai dengan perbuatan kekufurannya. Semuanya itu harus dipulangkan kembali pada ahli ilmu.

Tuesday, 15 September 2009

Kaidah Penting Makanan

# 2 Kaidah penting tentang makanan yaitu:
- setiap najis sudah pasti haramnya
Contoh: Air liur anjing itu najis, dan itu jelas sekali haram untuk dikonsumsi,
Daging babi itu najis dan haram untuk dimakan.

- setiap haram belum tentu najisnya
Contoh: Alkohol itu haram untuk diminum, tetapi alkohol tidak najis untuk dipakai dalam pengobatan.

# Kaidah lainnya
Daging hewan apa saja yang dagingnya, susunya, telurnya halal untuk dikonsumsi umat islam, maka kotorannya itu tidak najis.
Dalil: Bolehnya shalat di kandang kambing, tidak boleh shalat di kandang unta

Tapi kenapa unta halal dagingnya tapi tidak boleh shalat di kandng unta?. Ini merupakan suatu perbedaan sifat unta dengan hewan lainnya. Unta, apabila ada yang masuk ke kandangnya, maka orang itu akan ditendang, ini akan mengganggu shalat dan menyakiti manusia.

# Sembelihan ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) itu halal walaupun mereka tidak menyebut nama Allah saat menyembelihnya.
Dalil: Rasulullah pernah makan makanan sembelihan ahli kitab ketika Rasulullah diundang makan.

Monday, 14 September 2009

Kaidah Penting Dalam Islam

# Kaidah yang berhubungan dengan agama
Asal suatu ibadah adalah haram (tidak boleh dilakukan) kecuali ada dalil yang menghalalkan (membolehkan).

Contoh: Shalat, puasa, haji, dzikir, dan ibadah lainnya hukum asalnya adalah haram, tetapi karena Allah memerintahkan kita untuk shalat, untuk melaksanakan puasa, untuk berhaji, untuk memperbanyak dzikir dan ibadah lainnya, maka barulah ibadah itu boleh kita lakukan.

Jadi landasan dari suatu ibadah adalah dalil. Bila ada dalilnya, maka barulah kita laksanakan ibadah itu.

#Kaidah yang berhubungan dengan dunia (muamalah)
Asal urusan dunia itu adalah halal (semuanya boleh dilakukan), kecuali ada dalil yang mengharamkannya (melarangnya).

Contoh: Transaksi pinjam meminjam, makanan, jual beli, membuat pesawat terbang, silaturrahim dan segala macam bentuk muamalah boleh dilakukan, tetapi karena Allah melarang jual beli dengan sistim riba, Allah melarang daging babi, Allah melarang minum khamr dan larangan lainnya, maka kita tidak boleh melakukan urusan dunia HANYA yang telah ada larangannya saja.

Dari hadis yang lain:
Kaidah non ibadah: Asal dari segala sesuatu apapun itu yang non ibadah adalah suci (kalau dia benda); boleh atau mubah (kalau dia interaksi atau muamalah)
contoh: dulu riba dibolehkan sebelum turunnya ayat ini, kemudian setelah ayat tentang pengahraman riba turun, barulah riba itu haram hukumnya.

Jadi landasan urusan dunia adalah akal, bukan dalil dan semuanya silahkan boleh dikerjakan, kecuali ada dalil yang melarang.

# Kaidah hukum asal sesuatu: Hukum asal sesuatu adalah menempatkan sesuatu itu pada tempat asalnya. Asalnya dia apa, itulah yang dihukumi sedangkan bila kita ragu, maka keraguan tidak bisa mengalahkan keyakinan.

misalnya : Kita sudah berwudhu, kemudian ketika datang waktu shalat selanjutnya, kita ragu apakah masih punya wudhu atakah sudah batal? maka:
- sudah berwudhu merupakan suatu keyakinan (memang yakin kalau kita sudah berwudhu dan ini yang menjadi asal kita)
- wudhuku batal belum ya? (merupakan suatu keragu-raguan)
Sehingga suatu keyakinan tidak bisa diangkat atau dikalahkan dengan keraguan. Jadi yaa langsung shalat aja, tidak perlu wudhu ulang.

# Amalan manusia itu ada 2 macam:
1. amalan yang bisa diwakilkan misalnya haji, pembayaran zakat
2. amalan yang tidak bisa diwakilkan, misalnya shalat

Semua ibadah yang bisa diwakilkan, maka apa yang diwakilkan/ dikirimkan untuk mayit maka bisa dilakukan dan insya Allah akan sampai kepada mayit, dan sebaliknya untuk amalan yang tidak bisa diwakilkan, maka amalan itu akan stop ketika mayit itu meninggal dan tidak bisa dikirimkan lagi. Allah a'lam.

Beberapa Adab dalam Islam (Lanjutan)

Adab Berbicara :
- hendaklah berbicara seputar kebaikan (An-Nisa : 114),
- hendaknya pembicaraan itu dapat didengar dengan jelas,
- hendaknya tidak berbicara kecuali hal2 yang penting (termasuk kebaikan seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna/tidak ada manfaatnya),
- jangan menyampaikan setiap apa yang kita dengar
- hendaklah pembicaraan tidak mengandung debat dan unsur dusta walaupun hanya sekedar bergurau,
- berbicara penuh dengan kehati-hatian (klarifikasi), tidak dengan tergesa2, Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berbicara dengan baik atau diam,
- tidak bicara dengan keji, seorang muslim itu tidak akan mengeluarkan kutukan atau kata-kata kasar,
- hidarkan pemaksaan dalam pembicaraan, muluk2, dan sombong,
- jauhi unsur ghibah, namimah dan mengadu domba manusia,
- dengarkan dengan baik lawan bicara kita dan tidak memutuskan pembicaraan
- tidak mengeluarkan kata2 kotor dan tidak beradab
- jauhi pembicaraan yang mengarah pada menghina orang lain, mencela orang lain (al Hujurat :11)


Etika ketika berbeda pendapat yang sifatnya variatif/furu'iyyah
- apabila ada perbedaan, maka kembalikan kepada Al-Quran dan As-sunnah
- ihlas dan tidak mengikuti hawa nafsu
- berbaik sangka kepada lawan bicara
- tidak memperuncing masalah
- jangan menyalahkan orang lain, misal memandang dengan pandangan yang tajam
- semuanya dihadapi dengan lapang dada karna kita mencari kebenaran
- sebisa mungkin jauhi masalah-masalah yang berkaitan dengan adu mulut dan menang sendiri
Adab Bergurau:
- jauhi bergurau yang berkaitan dengan ayat-ayat Allah
- bergurau tapi benar, tidak ada unsur kedustaan di dalamnya
- hendaknya gurau itu tidak menyakiti orang lain
- jangan bergurau dengan orang yang lebih tua umurnya atau lebih tua derajatnya (misal ustad, dll)
- jangan sering2 bergurau

Adab interaksi dengan orang lain:
- menghormati perasaan orang lain
- menjaga tabiat perasaan orang lain
- dudukkan orang lain pada tempatnya
- penuh dengan ketawadu'an (rendah hati)
- bermuka ceria dan tidak mudah marah/emosi
- ajaklah bicara orang sesuai dengan kadar akalnya
- selalu berbaik sangka kepada orang lain
- banyak memaafkan kesalahan orang lain

Adab Seputar Masjid:
- hendaklah membaca doa terlebih dahulu saat keluar rumah
- hendaknya berangkat untuk shalat dengan tidak tergesa2, datanglah ke masjid dengan berjalan biasa, tenang, shalat yang kau temukan shalatlah, dan kekurangannya sempurnakanlah
- berdoa masuk dan keluar masjid
- shalat tahiyatul masjid sebelum duduk di masjid
- jangan mendekati masjid ketika setelah makan2an yang berbau
- larangan keluar masjid setelah adzan sampai selesai shalat kecuali ada keperluan
- tidak boleh melewati orang yang shalat
- tidak menjadikan masjid sebagai jalan
- dilarang mengeraskan suara, gaduh dan mengganggu jamaah
- bagi wanita dilarang untuk memakai wangi-wangian ke masjid
- dilarang wanita haid, junub, dan nifas berdiam di dalam masjid

Adab Membaca Al-Quran
- hendaknya membaca Quran dalam keadaan suci
- hedaknya mencari tempat yang tenang, tidak gaduh dan berisik dan di waktu yang tenang pula
- dimulai dengan ta'awudh (jika kalian membaca Alquran mintalah perlindungan dari syaithan yang terkutuk)
- tartil
- dianjurkan memanjangkan bacaan
- hendaknya penuh dengan konsentrasi (tadabbur) Shad:29
- bila ada yang baca Quran, dengarkan dengan baik, semoga mendapatkan rahmat
- bila sudah hafal Quran maka jagalah hafalannya karena hafalan AlQuran itu mudah lepas dari pada unta di talinya
- hendaknya memegang Quran dalam keadaan suci
- boleh wanita haid membaca Quran tanpa memegangnya, ada i'tilaf di antara ulama tapi sebagian ulama membolehkannya
- membaca dengan suara keras (kecuali kalau ada yang shalat, kita tidak boleh membaca Al-Quran dengan keras karena akan mengganggu orang shalat)
- jangan baca al Quran jika mengantuk

Adab Berdoa:
- hendaknya diawali dengan alhamdulillah, kemudian bershalawat pada Rasulullah
- ketika berdoa, disertai dengan pengakuan dosa-dosa, harap, cemas dan khusu'
- berwudhu dan mengangkat tangan kita
- berdoa terus menerus dan bersungguh2, jangan mengatakan "ya Allah ampunilah aku kalau Kau kehendaki" atau "ya Allah kabulkan doaku kalau Kamu mau"

Beberapa Adab dalam Islam

Adab di jalan:
- menyingkirkan penghalang di jalan baik itu berupa batu dll.
- menjawab salam dari siapapun
- setiap tulang2 manusia ada shadaqahnya, membantu orang lain agar kendaraaannya bisa berjalan adalah sedekah atau membantu menaikkan barang orang lain ke dalam kendaraannya juga merupakan sedekah, menunjukkan jalan juga shadaqah.
- perempuan jangan jalan di tengah, pilihlah jalan yang dipinggir
- hendaknya tidak ngebut atau menyuarakan kendaraan dengan suara2 yang mengganggu orang lain, ini merupakan perbuatan yang tidak beradab.

Adab Salam:
- dimakruhkan memulai salam dengan "Alaikassalam" tapi katakan "Assalamu'alayk" karena "Alaikassalam" adalah salamnya orang yang mati
- dianjurkan kita mengulangi salam 3 kali terutama bila ada di dalam jamaah yang besar
-ucapkan salam kepada yang lebih kecil, orang naik motor kepada yang jalan,
- mengucapkan dan menjawab salam dengan terang dan jelas
- ucapkan salam ketika masuk suatu majlis dan ketika keluar majlis
- ucapkan salam ketika masuk dalam suatu rumah walaupun tidak ada penghuninya (ucapkanlah salam untuk diri kalian sendiri) "Assalamu'alayna wa'ala 'ibadillahishalihin"
- jangan ucap salam kepada mereka yang sedang buang air kecil maupun buang air besar
- dianjurkan salam kepada anak kecil dalil Rasulullah sering memberi salam kepada Anas bin Malik
- jangan memulai salam kepada ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) tapi kalau mereka memberi salam terlebih dahulu, maka kita jawab dengan "wa'alaykum"
- mengucapkan salam kepada siapa saja baik orang yang kita kenal maupun tidak, asal dia muslim.
- wa'alayka wa'ala shadiqika assalam (jawaban salam kepada pihak ke tiga)
- tidak boleh menjawab salam dengan isyarat kecuali kita sedang shalat, atau bisu atau dalam kejauhan
- disunnahkan bersalam dengan berjabat tangan
- tidak dibolehkan salam sambil menunduk, membungkukkan diri atau semacamnya karna ini etika kaum musyrikin.


Adab Bertamu/ Meminta Izin:
- memilih waktu yang cocok (yang kira-kira bukan waktunya orang tidur)
- ketuk pintu dengan halus, tidak dengan keras (pintu2 Rasulullah diketuk dengan kuku)
- jangan menghadap pintu langsung, khawatir ada sesuatu yang terlihat yang tidak disenangi tuan rumah, maka ketuklah pintu dengan muka tidak menghadap ke dalam
- ucapkan salam dulu baru ketuk pintu dengan kuku
- dianjurkan mengulangi izin/salam sebanyak 3 kali, kalau tidak ada tuan rumahnya hendaklah pulang kembali.
- jika ditanya siapa? jawablah dengan nama kita langsung, jangan "ini aku" atau "ini ana" atau dengan jawaban yang tidak jelas dan tidak dimengerti.
- hendaklah tidak masuk ke rumah seseorang tanpa izin

Adab Majlis:
- masuklah dengan mengucapkan salam
- duduk di tempat yang kosong, tidak mengganggu orang lain
- tidak boleh mengusir orang dari tempatnya kemudian dia menduduki tempat itu (ini merupakan adab yang jelek).
- jika majlis berbentuk melingkar, kita tidak boleh duduk di tengah-tengahnya
- tidak boleh memisah 2 orang yang sedang duduk bersama, kecuali dengan seidzinnya
- jangan menduduki tempat orang kecuali dalam keadaan yang penting, bila orang pergi sebentar kemudian kembali lagi, maka orang itu lebih berhak duduk kembali dan dibolehkan mengusir orang yang duduk sebelumnya.
- dilarang berbisik2 berdua sedangkan ada orang

ketiga. karena itu menyakiti hati orang lain. kalau

kamu bertiga, jangan berbisik2 hanya berdua dan

meninggalkan yang satunya. HR Bukhari muslim
- tidak boleh memperbanyak gurau (jangan kalian

memperbanyak tertawa, karena banyak tertawa

mematikan hati
- hendaknya menjaga pembicaraan, jangan sampai

nyeleneh
- hendaknya tidak melakukan hal2 yang mengganggu

perasaan orang lain
- hindarkan tajassus, mengintai dan memata2i orang
- ketika selesai mejlis, baca doa penutup majlis
barangsiap membaca doa penutup majlis, maka Allah

akan mengampuni dosa2 ketika di majlis

Thursday, 10 September 2009

Kaidah Perintah dan Larangan

# Kaidah dalam masalah perintah (menjalankan perintah) "apabila aku memerintahkan kalian dengan sesuatu, maka kerjakanlah sesuatu tersebut semampu kalian.

# Kaidah dalam masalah larangan (menjauhi larangan) "Athi'ullah wa'athi'urrasul wa ulil amri minkum"
Athi'ullah wa athi'urrasul ---> sifatnya mutlak, jadi kita mutlak harus taat pada Allah dan Rasul-Nya
wa ulil amri minkum ---> sifatnya tidak mutlak, karena kadang-kadang kita diperbolehkan untuk tidak taat pada makhluk atau lainnya apabila kita diperintahkan untuk bermaksiat kepada Allah.
Dalilnya: "tidak ada ketaatan pada makhluk bila bermaksiat pada Allah"

# ilmu itu Qalallah (apa yang dikatakan Allah) dan Qalarrasul (apa yang dikatakan Rasul). Jadi agama itu bukanlah akal, tapi berdasarkan dalil dan akal yang sehat pasti akan menerima dan membenarkan semua yang sudah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.

Beberapa Larangan

# Beberapa larangan dalam islam:

- Larangan Memakan Harta dengan Cara Bathil "Janganlah kalian memakan harta dengan cara bathil" maksudnya memperoleh harta tidak sesuai dengan syariat (tidak sesuai yang dihalalkan dalam islam).

- Larangan membunuh diri walaupun dengan alasan untuk mati syahid.

- Larangan mengikuti jalannya orang-orang yang menyimpang

# Allah menginginkan keringanan dalam agama ini sehingga apabila ada yang keberatan, berarti dia belum faham benar akan agama Allah yang mulia ini atau mungkin juga karena dia tidak ihlas dalam menjalankannya.

# Dibolehkan meminta-minta oleh 3 golongan manusia:
1. orang yang fakir sekali untuk menunjang kehidupannya
2. orang yang bangkrut hidupnya karena bencana alam dan semacamnya untuk mengatasi kesulitannya
3. seseorang/kaum yang memerlukan dana untuk mendamaikan 2 kaum muslimin yang bertengkar untuk menyelesaikan pertengkaran.

# Ketenangan itu bisa didapat dari 2 hal:
1. Duduk di majelis taklim
2. menikah (menenangkan hati, fikiran, dan badan)

Tafsir surat An-Nisa : 49

# Allah melarang mensucikan diri (menganggap diri suci/bersih) dalam segala hal sampai nama manusia pun tidak boleh terlihat atau dengan lafad mensucikan diri walaupun dia tidak bermaksud untuk itu.
Contohnya Nama: Suci, Dewi, Dewa, nama-nama berhala, nama-nama malaikat (kecuali malaikat Malik boleh, karena sudah ada taqrir atau persetujuan dari Rasulullah kepada sahabat yang bernama "Malik" pada saat itu).

# Dalam pemberian nama, tidak boleh meninggikan/mensucikan diri dan tidak boleh juga merendahkan si empunya nama.

# Dalam semua aturan Allah, tidak akan ada aturan atau hukum yang menganiaya hamba-Nya
- bila hamba berbuat salah --> Allah akan memberikan dosa sesuai dengan perbuatannya dan Allah akan memberikan ampunan apabila dia bertaubat
- bila hamba berbuat baik --> Allah akan memberikan balasan pahala sesuai dengan perbuatannya bahkan lebih besar dari kebaikan yang dia lakukan.
Subhanallah.

# Thaghut adalah semua yang disembah selain Allah, baik itu berhala, manusia, klenik dan lain-lain dan puncak thaghut adalah syaithan.

# Mereka itulah orang-orang yang Allah laknat dan jika Allah melaknat, tidak ada satu manusia pun yang bisa mencegah dan menolongnya.

Akhlak yang Baik

# Jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun walau hanya sekedar senyum

# Ikutilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.
Akhlak yang baik ini contohnya wajah yang berseri-seri, menahan diri dari perkara-perkara ketidakbaikan (contoh: dengan bersabar, menahan rasa marah dan lain sebagainya).

# Ketika Rasulullah ditanya seseorang tentang apa yang harus ia lakukan, Rasulullah menjawab "La Taghdhab" (jangan mudah marah) jadi tidak mudah marah merupakan bagian dari akhlak yang baik dan orang yang beriman adalah orang yang paling baik akhlaknya.

# Mencaci maki seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran.

# Janganlah kalian mencaci maki orang yang menyembah kepada selain Allah sehingga mereka akan mencaci maki Allah tanpa ilmu. So, dengan akhlak yang baik, dengan melihat mudharat yang sangat besar (Allah akan dicaci bila kita mencaci dia, maka lebih baik hal itu tidak dilakukan). Sehingga dari situ keluar hukum yang lain bahwa apabila suatu perbuatan, mudharatnya (bahayanya) lebih besar dari manfaatnya, maka lebih baik perbuatan tersebut jangan dilakukan, dan sebaliknya apabila suatu perbuatan, manfaatnya itu akan lebih besar dari mudharatnya, maka kita lakukan perbuatan itu (misalnya bersabar).

# hukum merubah kemungkaran:
1. WAJIB ---> Jika kita merubah suatu kemungkaran dan hasilnya akan menghilangkan atau mengurangi kemungkaran tersebut, maka kita wajib untuk merubah kemungkaran itu.
2. HARAM ---> Jika kita merubah suatu kemungkaran dan hasilnya malah menambah kemungkaran, maka hukumnya haram merubah kemungkaran itu.

# Orang yang meninggalkan shalat karena yakin bahwa shalat itu tidak wajib, maka hukumnya kafir. Dalilnya "perbedaan seorang muslim dan kafir adalah meninggalkan shalat"

# "Tidak ada amalan yang kalau ditinggalkan maka ia kafir, kecuali shalat. Ada beberapa pendapat ulama tentang hal ini:
- Kalau meninggalkan shalatnya itu alasannya karena malas, maka dia tidak kafir tapi dosa besar
- kalau meninggalkan shalatnya itu alasannya karena shalat tidak wajib, maka dia kafir.

Wednesday, 9 September 2009

Puasa

# Definisi puasa secara bahasa berarti menahan diri dari sesuatu
(Maryam:26)
# definisi puasa secara istilah adalah menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar sampai (masuknya waktu subuh) sampai dengan terbenamnya matahari.

# Fajar ada 2 macam:
1. Fajar Kadzib (Fajar bohong): saat fajar ini, kita masih boleh makan tapi tidak boleh shalat subuh.
2. Fajar shadiq (Fajar benar): saat fajar ini, kita tidak boleh makan tapi boleh shalat subuh.

# Jarak antara adzan dan sahur adalah 50 bacaan ayat al-Quran

# Mereka yang tidak berpuasa tapi tidak perlu mengqadla puasa (cukup membayar fidyah):
- Orang yang sudah tua
- Wanita yang hamil
- Ibu menyusui

# Niat tempatnya dalam hati dan niat puasa ada 3 syarat:

1. Yakin/tidak ragu-ragu kita mau puasa
2. menentukan bentuk puasa (apakah puasa wajib, puasa sunnah, puasa qadla)
3. niat puasa harus dilakukan pada malam hari untuk puasa wajib dan boleh dilakukan setelah terbit matahari untuk puasa sunnah.

# Sunnah puasa:
1. sahur
perbedaan puasa kami dengan puasa ahli kitab adalah sahur. Sahurlah meskipun hanya seteguk air dan senikmat-nikmatnya sahur adalah dengan menggunakan kurma.

2. mengakhirkan sahur
3. menyegerakan berbuka puasa
4. berbuka dengan kurma basah (rathib), kalau tidak ada, dengan kurma biasa, kalau tidak ada, dengan air.
5. menjauhkan diri dari perkara yang bisa membatalkan puasa. berapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa.

# Perkara yang membatalkan puasa adalah makan minum dengan sengaja. Kalau dia tidak sengaja makan dan minum karena lupa, maka dia tidak batal puasanya (puasanya boleh dilanjutkan) dan itu merupakan rizki dari Allah.

Tuesday, 8 September 2009

Ar-Rahim

# Ar-Rahim ini tidak dikhususkan sehinggal bisa dimutlakkan kepada Allah dan kepada selain Allah (boleh dipakai untuk selain Allah).

# Untuk nama orang:
- Ar-Rahman (Tidak boleh memakai Ar-Rahman ini sebagai nama kita)
- Abdul + Rahim = Abdul Rahim (boleh)
- Rahim (boleh)
Dalil : Allah mensifati Rasulullah dengan sifat Rahim di ayat " Laqad jaa akum Rasuulun min anfusikum... s.d Ra'uufurrahim.

# Hadis:
- Thalabul 'Ilmi faridhatun 'alaa kulli muslimin wal muslimat ini hadisnya dhoif, yang shahih adalah "Thalabul 'Ilmi faridhatun 'alaa kulli muslim.

Ar-Rahman

"Ar-Rahmaanu 'alal 'arsyis tawaa"

# Ar-Rahman tidak boleh dimutlakkan kepada selain Allah karena Ar-Rahman ini nama yang khusus untuk Allah, sehingga diharamkan kita mempunyai nama "Ar-Rahman" atau "Rahman" -nya saja tetap sama. Tapi boleh memberikan nama Rahman dengan syarat didahului dengan nama "Abdul", menjadi "Abdul Rahman", dan sebaik-baik nama adalah Abdullah atau Abdurrahman.

# Ar-Rahman ini berarti "memiliki kasih sayang yang luas" tidak terbatas untuk orang muslim saja sehingga orang-orang kafir pun masih Allah berikan kasih sayang atau rizki jika mereka mau berusaha.

Allah (Sambungan dari Bismillah)

# Allah adalah nama Allah yang paling Agung.

# nama Allah tidak terbatas pada 99 nama tapi hanya Allah lah yang maha tau berapa nama Allah sesungguhnya. Dalilnya ketika Rasulullah memohon pada Allah dengan kalimat:
" ya Allah, aku memohon pada-Mu melalui nama-nama-Mu dan melalui nama-nama-Mu yang tersembunyi. Begitu juga sifat Allah tidak terbatas.

# Mintalah dengan nama Allah sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Misalnya kita meminta rizki, maka mintalah dengan nama Allah "Arrazzaq" (maha pemberi rizki), bila kita minta ampunan, mintalah dengan nama Allah "Al-Qhaffar" (maha pengampun), dan lain sebagainya sesuai kebutuhan kita.

Bismillah

# Bismillah dibaca ketika memulai membaca Al-Quran dari awal surat, kecuali memulai di tengah-tengah surat, cukup dengan ta'awudz

# Di dalam surat at-Taubah tidak ada kata "Bismillah", ada beberapa pandangan tentang hal ini:
- bahwa turunnya surat at-Taubah itu dengan peperangan bukan dengan keamanan, sedangkan "Basmallah" turun dengan keamanan sehingga surat at-Taubah tidak didahului dengan basmallah.
- Adabnya orang Quraisy ketika akan membatalkan perjanjian tidak menulis dengan awalan basmallah.

Tapi.... semua pendapat-pendapat tersebut tidak ada asalnya dan yang pasti kenapa dalam surat at-Taubah tidak diawali dengan basmallah adalah karena "itulah kehendak Allah, demikianlah Allah turunkan surat at-Taubah tanpa didahului dengan basmallah dan hanya Allah yang maha tau kenapa, yang harus kita lakukan adalah beriman dengan apa yang Allah turunkan tersebut"

# Kaidah:
Apa yang menjadi pendekat/alat taqarrub kita kepada Allah tidak menjadi alat pendekat/alat taqarrub dalam semua tempat.


Contoh: "Bismillah" adalah alat taqarrub/pendekat kepada Allah, "Bismillah" ini tidak menjadi alat pendekat pada Allah ketika mau shalat, karena tidak diajarkan Rasulullah. Yang diajarkan Rasulullah tentang shalat adalah dimulai dengan takbir, bukan basmallah. Jadi apapun ibadah yang kita lakukan, semuanya harus sesuai dengan apa yang diajarkan/dicontohkan Rasulullah shallallah 'alayhi wasallam.

Sunday, 6 September 2009

Waktu

# Ada2 macam nikmat yang kebanyakan manusia rugi (karena tidak benar-benar dimanfaatkan) yaitu:
1. Nikmat sehat
2. Nikmat waktu luang

# Allah bersumpah dengan 4 jenis waktu dalam Al-Quran:
1. Wal-Fajri (demi waktu fajar)- (surah Al-Fajar:1)
2. Wal-Layli (demi waktu malam apabila menutupi cahaya siang) - (surah Al-Layl:1)
3. Adh-Dhuha (demi waktu dhuha/ketika matahari naik sepenggala) - (surah Adh-Dhuha:1)
4. Wal-Ashr (Demi masa) - (surah Al-'Ashr:1)

# Orang yang berbahagia adalah:
1. Orang yang semakin bertambah umur, semakin dekat dengan Allah
2. Orang yang semakin bertambah ilmu, semakin tawaddu'
3. Orang yang semakin bertambah amal, semakin takut pada Allah (takut amalnya tidak diterima)
4. Orang yang semakin bertambah kaya, semakin dekat dengan orang miskin
5. Orang yang semakin bertambah tinggi jabatan, semakin dekat dengan rakyat

# Cara memanfaatkan waktu agar kita sadar akan pentingnya waktu:
1. Sadari bahwa Allah menciptakan kita adalah untuk tujuan agar kita beribadah pada Allah
2. Sadari bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati
3. Buatlah jadwal harian agar semua terukur
4. Bertawakkal pada Allah karena sebaik apapun rencana kita, Allah-lah yang berkehendak, kita hanya membuat perkiraan, rencana dan berusaha.

Saturday, 5 September 2009

2 Macam Jenis Ibadah

Ibadah yang dikerjakan seorang muslim ada 2 macam:

1. MUTLAK

Maksudnya tidak terkait dengan apapun juga. Misalnya membaca Al-quran dimana saja kapan saja silahkan, tidak ada kaitan dengan apapun juga.

2. IBADAH YANG TERKAIT DENGAN SESUATU

Ibadah yang terkait ini bila dikerjakan harus disesuaikan dengan sunnah Rasulullah. Bila ada sunnahnya, maka boleh dilaksanakan dan bila tidak ada sunnahnya, maka haram untuk dikerjakan.

Kaitan dari ibadah yang terkait ini ada 6:
1. Sebab
2. Tempat
3. Jumlah/Bilangan
4. Cara/Kaifiyyah
5. Jenis
6. Waktu

Kaidah untuk ibadah terkait ini:
1. Suatu ibadah yang terkait dengan sebab, maka sebab ini harus menyesuaikan dengan sunnah Rasululah shallallah 'alayhi wasallam.

Contoh yang benar:

# Seseorang berpuasa di bulan Ramadhan (karena diperintahkan Allah untuk berpuasa Ramadhan).
# Seseorang berdzikir setelah shalat 5 waktu (karena Rasulullah memerintahkan untuk mengerjakan dzikir ini)

Contoh yang salah

# Seseorang shalat tahajjud karena itu adalah hari kelahirannya. (ini salah karena tidak ada contohnya dari Rasulullah)
# Seseorang shalat malam karena malam itu adalah malam pergantian tahun. (ini juga salah karena Rasulullah tidak pernah mengerjakan itu)

2. Suatu ibadah yang terkait dengan tempat, maka tempat ini harus menyesuaikan dengan sunnah Rasululah shallallah 'alayhi wasallam.

Contoh: Tempat thawaf itu di ka'bah, maka bila ada yang melakukan thawaf di tempat selain yang ditentukan (ka'bah) maka thawafnya tidak sah, karena tidak ada contoh dari Nabi di tempat tersebut.

3. Suatu ibadah yang terkait dengan jumlah/bilangan, maka jumlah/bilangan ini harus menyesuaikan dengan sunnah Rasululah shallallah 'alayhi wasallam.

Contoh: Jumlah rakaat shalat subuh adalah 2 rakaat, apabila ada yang melebihkan jumlah ini, maka shalatnya tertolak.

4. Suatu ibadah yang terkait dengan cara, maka cara ini harus menyesuaikan dengan sunnah Rasululah shallallah 'alayhi wasallam.

Contoh: Shalat. Tata cara shalat dari mulai takbir hingga salam sudah dicontohkan oleh Rasulullah. Maka apabila ada orang yang shalat diluar yang Rasulullah ajarkan, maka shalatnya tidak sah. Contohnya shalat dalam bahasa daerah atau bahasa lain selain bahasa Arab.

5.Suatu ibadah yang terkait dengan jenis, maka jenis ini harus menyesuaikan dengan sunnah Rasululah shallallah 'alayhi wasallam.

Contoh: Hewan yang ditentukan untuk berkurban adalah kambing, sapi, kerbau (termasuk dalam golongan sapi). Apabila ada yang berkurban di luar hewan-hewan yang ditentukan Allah tersebut maka Allah tidak menerima kurbannya.

6. Suatu ibadah yang terkait dengan waktu, maka waktu ini harus menyesuaikan dengan sunnah Rasululah shallallah 'alayhi wasallam.

Contoh: Allah telah menentukan waktu sahur dan berbuka, waktu shalat, waktu haji, waktu wuquf dan waktu ibadah lainnya. Maka apabila ada yang melaksanakan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan, ibadahnya tidak diterima.