Saturday, 3 October 2009

Iman Kepada Takdir Selaras Dengan Ikhtiar

Tanya: Syaikh Abdurrahman As-Sa'di ditanya tentang iman kepada takdir, apakah selaras dengan ikhtiar?

Jawab: Melakukan ikhtiar dan bersungguh-sungguh dalam melakukan perbuatan yang bermanfaat menjadikan seorang hamba meraih kesempurnaan imannya kepada Qadha dan Qadhar. Sesungguhnya Allah menentukan semua takdir dengan sebab dan jalannya. Sebab dan jalan tersebut merupakan hikmah Allah. Hikmah adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya, menempatkan permasalahan sesuai dengan kedudukannya. Qadha dan Qadhar Allah serta hikmah-Nya adalah selaras antara satu dengan yang lainnya dan saling mendukung, bukan bertentangan.

Sebab-sebab (ikhtiar) yang nampak dan yang tidak tampak, juga yang bersifat rohani dan penjagaan diri dari yang membahayakannya semuanya adalah sebab-sebab (ikhtiar) yang paling utama. Rasulullah memberitahukan bahwa itu semua termasuk Qadha Allah dan Qadar-Nya. Barangsiapa mengaku beriman kepada takdir, namun meninggalkan sebab-sebab (ikhtiar) yang bermanfaat di dunia dan di Akhirat yang merupakan aturan takdir, maka ia salah. Seseorang yang beriman kepada takdir, dia akan menjalani aturannya dan mengamalkan ketentuan dan peraturannya, mengikuti yang bermanfaat dalam menjalani dan meninggalkannya, sedangkan Allah yang menolong dan memberikan taufik.

# Kita disuruh untuk mencari sebab (ikhtiar) untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan. Karena Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang merubahnya.

Segala kebenaran datang dari Allah, dan kesalahan ada pada saya sendiri dan dari syaithan. Allah a'lam.

No comments:

Post a Comment