Sunday, 25 October 2009

Makna Muthabaqah dan Tadzamun

Makna Muthabaqah

# Muthabaqah berasal dari kata Thabaqa - Yuthaabiqu, artinya punya makna yang sama (saling berkesesuaian).
-Misalnya Al-Qari'ah, Al-Waqi'ah, Al-Zalzalah semuanya mempunyai makna yang sama yaitu kiamat.

# Kalau kita mau mengambil suatu hukum muthabaqah, maka harus melihat ayat yang lain juga.
contoh yang lain adalah masalah cerai yaitu masalah iddah. Ada yang iddahnya itu 3 kali haid, 3 bulan, ada yang iddahnya sampai melahirkan. Tenyata perbedaannya:
-kalau iddahnya itu 3 kali haid itu kalau masih keluar haid
-kalau iddahnya itu 3 bulan untuk yang menopause (sudah tidak haid lagi)
-kalau iddahnya sampai dengan melahirkan itu bagi yang sedang hamil
sehingga kita harus melihat ayat yang lain dulu untuk menetapkan suatu hukum bila dia terkait dengan hukum muthabaqah.

Tadhawun

# Tadhawun berasal dari kata dhamana - yadhmanu yaitu mewakili, mencakup, mengganti, dan bisa saling menjelaskan yang lain.
Misalnya jika salah satu ayat diambil, maka bisa menggantikan ayat yang lain. contoh yang lebih jelas yaitu tentang ayat-ayat tauhid. Bila kita mengambil 1 ayat tauhid, maka berarti sama dengan ayat-ayat yang lain. Contoh lainnya yaitu ayat-ayat tentang jangan menghancurkan diri. Jadi 1 text itu mencakup seluruh pembahasan.
Contoh lain: Setiap yang memabukkan itu khamr dan setiap khamr itu haram.

# Shalat tidak sempurna kalau tidak berwudhu, maka wudhu ini hukumnya terkait dan masuk dengan ayat mendirikan shalat juga, yaitu wajib.

# Seluruh hukum yang terkait dengan hukum yang tadhamun, maka hukum itu menyangkut dengan hukum awalnya. Contohnya seperti shalat tadi. Hukum shalat itu wajib, dan syarat sahnya shalat itu kita harus berwudhu dahulu, maka hukum wudhu pun mengikuti hukum shalat juga.

Bagaimana bila ada ayat yang kesannya bertentangan?
Contoh: Allah menyebutkan menciptakan bumi 6 hari, kemudian Allah menyebutkan juga menciptakan bumi 8 hari, ini sebenarnya tidak bertentangan karena:
ternyata Allah menciptakan langit selama 6 hari dan menciptakan bumi selama 2 hari. (surat Ad-Dukhan) dan (surat An-Nazi'ah 28-30).
- di Al-Baqarah Allah terangkan bahwa Allah menciptakan langit, kemudian di surat An-Nazi'ah 28-30, Allah menciptakan bumi tanpa isi (setelah penciptaan langit). Yang pertama kali dipancangkan di bumi adalah gunung, kemudian mengisi isi bumi setelah itu mengisi langit. Lalu Allah membantah orang yahudi yang mengatakan bahwa Allah menciptakan langit 2 hari, bumi 2 hari kemudian istirahat karena kecapaian. Laa hawla walaa quwwata Illaa billaah.


Segala kebenaran datang dari Allah, dan kesalahan ada pada saya sendiri dan dari syaithan. Allah a'lam.

No comments:

Post a Comment